Presiden Direktur dan CEO SESM Zulfian Mirza mengatakan pihaknya telah menjajaki kerja sama tersebut dalam kurun waktu hampir satu tahun. Ini merupakan proyek pertama SESM untuk memasok kebutuhan industri.
Nantinya SESM akan memasok listrik dengan kapasitas 10,5 megawatt (MW) dari 20 MW kebutuhan listrik di perkebunan tersebut. Sementara sisanya akan dilihat dari ekpansi perkebunan ke depan.
"Golden Blossom kan perkebunan sawit di Sumatera Selatan, dia perlu power, untuk pabrik yang ada sekarang cuma kita suplai 10 MW pagi dan malam," kata Zulfian di Jakarta, Kamis, 27 Februari 2020.
Direktur Energi Baru Terbarukan SESM M Hamza Rasyidi mengaku mulai melakukan instalasi untuk memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar panel pada Juli mendatang. Saat ini, prosesnya masih dalam tahapan penyelesaian lahan (land clearing).
Instalasi ditargetkan dilakukan selama delapan bulan ke depan. Setelah itu, tahapan commissioning atau operasi berjalan sekitar Maret tahun depan
Adapun investasi untuk instalasi tersebut sekitar USD18 juta hingga USD20 juta. Lebih jauh Hamza mengatakan investasi tersebut akan dipenuhi dari ekuitas dan pinjaman dengan porsi 30:70 persen.
"Nanti kita akan masukan porsi ekuitas, kita akan penuhi dari kas internal karena SEMS sudah punya uang jadi ambil porsi 30 persen," jelas Hamza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News