Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan kenaikan tersebut mengikuti pergerakan di pasar global. Ia bilang pasokan batu bara dari tambang di Tiongkok setelah tahun baru Imlek berkurang.
"Selain itu adanya penyebaran virus korona juga menyebabkan pasokan berkurang dan memengaruhi harga," kata Agung di Jakarta, Kamis, 6 Februari 2019.
Kemudian kebakaran hutan di Australia juga menyebabkan produksi batu bara di Negeri Kanguru tersebut menurun. Di sisi lain, permintaan batu bara meningkat selama musim dingin di Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan sehingga membuat harga bergerak naik.
HBA Februari akan digunakan untuk penjualan langsung (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).
Nilai HBA diperoleh rata-rata empat indeks harga batubara yang umum digunakan dalam perdagangan batu bara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya.
Besaran HMA ditetapkan oleh Menteri ESDM setiap bulan dan mengacu pada publikasi harga mineral logam pada index dunia, antara lain oleh London Metal Exchange, London Bullion Market Association, Asian Metal dan Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News