"Tapi saya katakan kalau liat lifting minyak paling naik 300 ribu barel per hari. Itu bukan yang dibutuhkan Indonesia, Indonesia butuh 1,5 juta barel per hari," kata Amien di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin, 3 Desember 2018.
Karenanya, untuk bisa menambah produksi dalam jumlah besar dibutuhkan penemuan cadangan migas raksasa (giant discovery). Amien percaya dengan temuan giant discovery akan bisa menurunkan tensi impor migas selama ini.
Penemuan tersebut akan menjadi pekerjaan rumah bagi Dwi Soetjipto. Apalagi selama ini perusahaan ekplorasi di Tanah Air belum pernah menemukan cadangan migas dalam jumlah besar.
SKK terakhir mencatat adanya potensi cadangan migas hasil pengeboran sumur eksplorasi sepanjang 2017. Jumlahnya sekitar USD1,7 miliar setara minyak (barel oil equivalent/BOE).
"Jadi kalau saya boleh diizinkan berpesan, pesan saya, Indonesia butuh giant discovery. Pertamina atau yang lainnya tidak pernah menemukan giant discovery. Jadi nanti bagian Pak Tjip bagian yang serius itu," jelas Amien.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor migas hingga Oktober 2018 mencapai USD24,96 miliar, sedangkan ekspor migasnya hanya USD14,23 miliar. Kondisi ini membuat neraca perdagangan migas mengalami defisit USD10,74 mil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News