Mengutip keterangan resmi Adaro, di Jakarta, Jumat, 26 Oktober 2018, Head of Corporate Secretary & Investor Relation Division Mahardika Putranto mengatakan capaian produksi dan penjualan tersebut masing-masing meningkat lima persen dan sembilan persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, selama sembilan bulan hingga 30 September 2018, Adaro mencatat produksi batu bara sebanyak 38,98 Mt. Sedangkan volume penjualan batu bara sebanyak 39,27 Mt.
Adapun Produksi batu bara Adaro tersebut berasal dari Adaro Indonesia (AI) sebanyak 13,44 Mt, Balangan Coal Companies sebanyak 1,24 Mt, dan Adaro MetCoal Companies (AMC) sebanyak 0,24 Mt.
Penjualan terbesar, kata Mahardika, dikontribusikan dari pasar Asia tenggara sebesar 38 persen. Lalu disusul Asia Timur sebesar 31 persen, India sebesar 13 persen, dan Tiongkok sebanyak 13 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News