"Mahakam saya sudah berkali-kali ngomong. Semestinya juga sudah beres. Tadi tidak ada masalah legal. Tadi antara Total dengan Pertamina sudah beres," kata Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM, Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Luhut menyebutkan, dalam pengelolaan blok yang berada di Kalimantan Timur tersebut sumur yang akan dibor berjumlah 25 sumur. Enam sumur akan dibor oleh PT Total E&P Indonesie dan 19 sumur oleh PT Pertamina.
"Jadi 25 well yang akan dibor. 19 oleh pertamina. Enam oleh Total. Semua sudah sepakat, pendanaan, legal sudah selesai," ujar dia.
Pihak Pertamina pun sudah menyanggupi duluan untuk melakukan pengeboran 19 sumur di blok mahakam. Pertamina juga sudah siap menggelontorkan dana sebesar USD1,5 miliar untuk investasi lebih awal di blok Mahakam pada kuartal II-2017.
Sekadar informasi, masa kontrak bagi hasi (Production Sharing Contract/PSC) Total E&P Indonesie atas Blok Mahakam akan berakhir pada 31 Desember 2017. Setelah itu pada 2018, Pertamina akan mengambil alih operator atas blok tersebut.
Pemerintah bersama Pertamina dan Total E&P Indonesie juga telah sepakat membagi persentase blok Mahakam yakni 70 persen bagian Pertamina yang mana didalamnya ada 10 participating interest ke daerah dan 30 persen untuk operator blok sekarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News