Direktur Utama Inalum Winardi Sunoto mengatakan, rencananya SGAR akan memiliki kapasitas sebesar dua juta ton SGA per tahun. SGAR akan dibangun secara bertahap dengan kapasitas satu juta ton SGA per tahun pada tahap I dan satu juta ton SGA ditahun berikutnya. Melalui pengoperasian SGAR ini, Antam dan Inalum dapat mengolah cadangan bauksit yang ada.
"Sehingga Inalum akan memperoleh pasokan bahan baku aluminium dari dalam negeri. Sehingga mengurangi ketergantungan terhadap impor alumina sekaligus menghemat devisa," kata Winardi, di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (14/4/2016).
Selama ini, Winardi menuturkan, perseroan masih mengimpor sebagian besar aluminanya dari Australia. Tapi, dengan adanya SGAR maka kebutuhan alumina tersebut sedikitnya telah terpenuhi. Inalum saat ini memiliki kapasitas peleburan aluminium sebesar 250.000 ton aluminium ingot per tahun yang membutuhkan minimal 500.000 ton aluminium per tahun.
"Inalum berencana meningkatkan kapasitas menjadi 500.000 ton aluminium per tahun pada tahun 2020. Artinya membutuhkan minimal satu juta ton alumina per tahun," jelas dia.
Dalam jangka panjang, masih kata Winardi, Inalum akan terus meningkatkan kapasitasnya untuk memenuhi kebutuhan aluminium dalam negeri. Dalam hal ini, pabrik peleburan aluminium baru akan dibangun di lumbung-lumbung energi sekaligus dekat dengan SGAR, sehingga akan terbentuk industri aluminium terintegrasi.
"Pada fase kedua pengembangan diharapkan kapasitas pabrik peleburan aluminium mencapai satu juta ton yang akan menyerap dua juta ton SGA per tahun," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id