"300 Kl itu cukup untuk berlayar satu kapal besar di atas 1.000 Gross Ton selama tujuh hari. Sedangkan 560 KL diperuntukkan enam kapal kecil untuk berlayar selama sepekan," terang Direktur Sarana dan Prasarana Badan Sar Nasional (Basarnas) Rudi Hendrono di Gedung Basarnas, Jalan Angkasa, Jakarta Pusat, Minggu (4/1/2015).
Pengisian BBM, lanjut Rudi dibagi menjadi dua tempat yakin di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dan di Pelabuhan Semarang, Jawa Tengah. "Pengisian kapal besar ada di Semarang. Sedangkan kapal kecil ada d Pangkalan Bun. Karena Pangkalan Bun itu dangkal jadi enggak bisa dilewati kapal besar," ujar dia.
Rudi menambahkan, stok BBM yang ada di Pangkalan Bun berasal dari Pertamina Hulu Energi On North West Java (PHE ONWJ). Sedangkan BBM di Semarang, disumbangkan Total E&P. Sumbangan Solar tersebut hanya diperuntukan untuk kapal milik Indonesia.
"Kapal asing sudah punya kapal tangker sendiri yang membawa BBM," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News