Menurutnya, Pertamina bertanggung jawab menyediakan atau menjamin ketersedian bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Setelah keputusan pemerintah mencabut subsidi untuk premium. "Sudah tidak ada subsidi artinya tidak ada lagi limitasi BBM," ungkapnya.
Selain itu, pemerintah juga meminta Pertamina untuk merevitalisasi kilang untuk RON 92 dalam jangka waktu dua tahun.
Seperti diberitakan, sebelumnya pemerintah menetapkan harga BBM per 1 Januari 2015 yakni untuk harga minyak tanah ditetapkan sebesar Rp2.500 per liter, harga solar ditetapkan menjadi Rp7.250 per liter dari sebelumnya Rp7.500 per liter, serta harga ron 88 alias premium turun menjadi Rp7.600 dari sebelumnya Rp8.500 per liter.
Menurut Menko Perekonomian Sofyan Djalil, harga ini (solar dan premium) akan terus dievaluasi setiap bulan mengikuti perkembangan harga minyak dunia plus nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dua bulan sebelumnya (periode tanggal 25 sampai 24 bulan sebelumnya).
Selain itu, Pertamina juga akan menurunkan harga pertamax sebesar Rp8.700-Rp8.750 per liter pada awal Januari 2015. Penurunan tersebut akan dilakukan sekitar tanggal 2 atau 3 Januari 2015 pukul 00.00 WIB. Nantinya, harga pertamax berkisar antara Rp8.700-Rp8.750 per liter pada Januari 2015, dari sebelumnya sebesar Rp9.950 per liter. Namun demikian, harga tersebut hanya berlaku untuk wilayah Jabodetabek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News