Batu bara indonesia. Foto : AFP.
Batu bara indonesia. Foto : AFP.

Harga Batu Bara Proyek Gasifikasi Tanjung Enim Disepakati USD20/Ton

Annisa ayu artanti • 30 Januari 2020 19:37
Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan harga khusus batu bara untuk proyek gasifikasi batu bara atau coal to dimethyl ether (DME) methanol, methanol ethylene glycol (MEG) di Tanjung Enim sebesar USD20-USD21 per ton.
 
"Sudah (disetujui USD20-USD21 per ton) kalau bisa di bawah lagi," kata Arifin di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis, 30 Januari 2020.
 
Proyek gasifikasi di Tanjung Enim merupakan garapan PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA dan PT Pertamina (Persero) yang nantinya berencana membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV).

Ia mengatakan kesepakatan dilakukan secara business to business (BtoB) antara PTBA dan Pertamina. Sehingga tidak perlu diatur dalam atutan khusus yang dikeluarkan pemerintah. Meskipun pemerintah juga turut membantu negosiasi antara kedua perusahaan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap program gasigfikasi batu bara.
 
"Kayaknya tidak perlu pakai perpres, BtoB saja, tapi kita minta supaya bisa masuk keekonomiannya," tutur dia.
 
Selain kesepakatan harga, dukungan lain yang diberikan pemerintah dalam program gasifikasi yaitu insentif pengurangan royalti batu bara. Nantinya PTBA akan mendapatkan diskon royalti yang harus dibayarkan ke pemerintah.
 
Dalam proyek gasifikasi batu bara di Tanjung Enim, konsumsi batu bara diramal sebesar delapan juta ton per tahun. Sedangkan produksi yang dihasilkan yakni 1,4 juta ton DME, 300 ribu ton methanol dan 4.250 ribu ton MEG.
 
Proyek gasifikasi di mulut tambang Tanjung Enim, Sumatera Selatan membutuhkan nilai investasi sebesar USD3,1 miliar.
 
Melalui teknologi gasifikasi ini, batu bara akan diubang menjadi syngas sebagai feedstock untuk pruksi urea dengan kapasitas 570 ribu per tahun dan polypropelene dengan kapasitas 450 ribu ton per tahun. Perusahaan pelat merah ini bekerja sama dengan Pertamina, PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) untuk membangunnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan