"Alhamdulillah kami sudah beberapa kali tambah, seperti Pulau Raas Madura yang kini sudah tersambung, dari potensi 1.500 pelanggan sudah sekitar 1.300 pelanggan yang teraliri," kata Bob Saril, di Pasuran, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 5 September 2019.
Dia menambahkan rasio elektrifikasi sampai akhir tahun ini secara PLN dan non-PLN itu bisa mencapai 99 persen, dan semua masyarakat bisa menikmati listrik. "Namun tetap kami dorong di akhir tahun itu sudah 100 persen," ungkapnya.
Saril dalam kunjungannya ke salah satu pelanggan industri di Pasuruan, menargetkan sampai akhir 2019 elektrifikasi atau tingkat penyaluran listrik di Jatim bisa merata hingga 100 persen yang disumbang PLN dan non-PLN.
Saril menjelaskan upaya elektrifikasi di beberapa wilayah kepulauan di Madura sebelumnya sempat mengalami kendala, karena material listrik yang di bawah menggunakan kapal mengalami tenggelam, sehingga perlu dianggarkan atau dibeli ulang.
"Ada tiga kepulauan yang hingga kini belum teraliri listrik di Madura, hal ini karena kapalnya tenggelam dan materialnya tenggelam sehingga harus dibeli ulang. Memang kendala utama adalah cuaca saat itu, selain itu warning dari Kesyahbandaran," tuturnya.
Ia mengatakan, upaya mendorong elektrifikasi 100 persen terus dilakukan PLN UID Jatim, salah satunya melalui bantuan dari Kementerian ESDM dengan memberikan listrik gratis bagi masyarakat miskin untuk, dengan total sekitar 3.000 pelanggan.
"Saat ini, yang paling penting mereka (warga miskin) bisa menikmati listrik, dari siapa pun bantuannya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News