"Kedatangan tamu istimewa dari Surabaya, Ibu Rismaharini. Tokoh yang menjalani dinamika luar biasa, tantangannya tidak kalah berat dengan disini. Kita diskusi dua hal. Pertama, agar Surabaya bisa miliki energi baru terbarukan, listrik dari sampah biomas, energi matahari. Kedua, percepatan gas, baik SPBG untuk transportasi," kata Sudirman, ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (29/5/2015).
Dengan terealisasinya langkah tersebut, setidaknya selama dua tahun atau tiga tahun ke depan diharapkan Kota Surabaya bisa menjadi Green City.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak menampik bahwa ada beberapa hal yang didiskusikan dengan Menteri ESDM Sudirman Said. Di antaranya adalah mengenai penggunaan gas, baik gas kota maupun gas untuk kendaraan
"Bagaimana kita bisa mempercepat dan kami sudah memulai di Surabaya. Ini yang akan kita lakukan," tegas Risma, biasa dirinya disapa.
Selain itu, lanjut Risma, Kota Surabaya digalakkan untuk menggunakan biomas, gas dari sampah. Jika proses percepatan ini bisa teralisasi dengan baik, diperkirakan di tahun ini Kota Surabaya memiliki EBT hingga sebesar 10 megawatt (mw).
"Kita juga ingin memanfaatkan solar cell. Di Surabaya membangun kaidah-kaidah green building. Sudah ada gedung dibangun pakai green buillding di 2014," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News