Ilustrasi (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Lapangan Jangkrik Kirimkan Kargo LNG Penuhi Gas Dalam Negeri

Annisa ayu artanti • 23 Juni 2017 12:31
medcom.id, Jakarta: Guna memenuhi pasokan gas dalam negeri, untuk pertama kali Lapangan Jangkrik, Wilayah Kerja Migas Muara Bakau yang dioperasikan oleh Eni mengirimkan kargo gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) ke pasar domestik dari kilang LNG Bontang, Kalimantan Timur.
 
Selain itu pengiriman juga dilakukan ke Terminal Regasifikasi di Tanjung Benoa milik Pertamina sebanyak 22.500 meteri kubik.
 
Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sukandar mengatakan, sebagian besar pasokan gas WK Muara Bakau ditujukan dan diprioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan pabrik pupuk dan kebutuhan LNG dalam Negeri.

"Pemenuhan pasokan tersebut jadi bukti nyata industri hulu migas untuk mendukung program pemerintah dalam hal ketahanan pangan dan energi di Indonesia," kata Sukandar, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat 23 Juni 2017.
 
Dia menambahkan, pengiriman kargo pertama ini juga sebagai bagian pemenuhan kebutuhan kelistrikan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan kebijakan dari Pemerintah Indonesia untuk terus menambah ketersediaan pasokan kelistrikan bagi masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah timur Indonesia.
 
Sementara itu, Managing Director Eni Indonesia Fabrizio Trilli menuturkan, lifting pertama kargo LNG ini merupakan salah satu pencapaian kunci bagi proyek pengembangan Lapangan Jangkrik. Ini adalah salah satu proyek gas laut dalam pertama di Indonesia yang dikembangkan dengan skema percepatan.
 
Selain itu, hal ini mengkonfirmasi komitmen Eni dalam mensuplai gas untuk pengembangan pasar domestik Indonesia. "Saya sangat bangga melihat hubungan yang kuat dan produktif dengan Pemerintah Republik Indonesia, Pertamina, dan mitra kerja joint venture kami di Proyek Jangkrik," ujar Trilli.
 
Presiden Direktur dan CEO Badak LNG Salis S Aprilian menjelaskan, PT Badak NGL menerima pasokan gas dari lapangan Jangkrik sejak 29 Mei 2017. Hingga 22 Juni 2017, gas lapangan Jangkrik yang telah diolah menjadi LNG sebesar 2.400 juta standar kaki kubik per hari.
 
"Dengan adanya pasokan gas baru ini, Badak LNG akan semakin berkelanjutan sebagai kilang pengolahan LNG," kata Salis.
 
Sebagai informasi, Proyek Pengembangan Lapangan Jangkrik ini terdiri dari lapangan gas Jangkrik dan Jangkrik North East yang berlokasi di wilayah kerja Muara Bakau, di laut dalam Selat Makassar. Produksi Jangkrik dari sepuluh sumur bawah laut terhubung dengan Floating Production Unit (FPU) Jangkrik.
 
Saat ini, produksinya sekitar 200 juta standar kubik kaki per hari, yang secara bertahap meningkat mencapai produksi sebesar 450 juta standar kubik kaki per hari atau setara dengan 83.000 barel setara minyak per hari.
 
Gas tersebut, setelah diproses di FPU, mengalir melalui pipa gas khusus sepanjang 79 km menuju Fasilitas Penerima Darat (Onshore Receiving Facility), kemudian menuju ke Sistem Transportasi Gas Kalimantan Timur (East Kalimantan Transportation System) sebelum akhirnya menuju ke kilang LNG Bontang.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan