"Kondisi ini untuk memastikan bahwa penyaluran BBM dapat dilakukan secara optimal," ungkap General Manager (GM) Marketing Operation Region (MOR) II Erwin Hiswanto, dalam siaran persnya, Sabtu 1 Juli 2017.
Selain itu, tambah dia, lebih dari 30 Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) juga telah memperpanjang waktu pelayanannya menjadi 24 jam.
Penambahan waktu operasional tersebut, guna mengantisipasi terjadinya peningkatan konsumsi BBM selama berlangsungnya arus mudik dan balik di wilayah Sumatera. Selama masa satgas (10-29 Juni), rata-rata kenaikan konsumsi premium mencapai enam persen dan pertalite mencapai 20 persen dari konsumsi normal.
Dia mengungkapkan, produk pertamax paling tinggi peminatnya hingga mencapai kenaikan sebesar 46 persen. Kenaikan serupa juga terjadi pada Pertamina Dex yang mencapai angka 17 persen.
"Namun, terjadi penurunan konsumsi solar hingga 13 persen dan dexlite 10 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa konsumen sudah mulai beralih ke bahan bakar yang lebih berkualitas," tuturnya.
Maka dari itu, lanjutnya, Pertamina terus berupaya menjaga pasokan BBM untuk menghadapi lonjakan konsumsi yang terjadi selama arus mudik dan balik. Selain itu fasilitas-fasilitas penunjang lainnya juga selalu siap memberikan pelayan terbaiknya kepada konsumen, seperti SPBU motor yang membawa bahan bakar dalam kemasan, SPBU Kantong, dan SPBU buffer stock.
Seperti diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan bersama Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja dan didampingi Direktur Pemasaran Pertamina Much Iskandar serta General Manager (GM) Marketing Operation Region (MOR) II Erwin Hiswanto melakukan pengecekan langsung kesiapan sarana dan fasilitas TBBM Panjang di Lampung dalam menghadapi kondisi arus balik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News