Illustrasi. MI/RAMDANI.
Illustrasi. MI/RAMDANI.

Langkah PGN Memperluas Pasar Gas Bumi

Ilham wibowo • 26 Agustus 2019 14:39
Jakarta: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN)  memastikan bakal fokus untuk mengembangkan infrastruktur gas bumi dalam memperluas bisnis. Kinerja perusahaan terus ditingkatkan untuk mewujudkan bauran energi gas hingga 22 persen dari total energi di 2025.
 
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan upaya tersebut sejalan dengan upaya pemerintah memperluas basis pengguna gas rumah tangga yang ditargetkan sebanyak 4,7 juta sambungan jaringan gas (jargas) di 2025. Pembangunan berbagai infrastruktur pembangunan gas juga menjadi prioritas utama mengingat makin besarnya kebutuhan energi yang lebih efisien di berbagai wilayah di Indonesia.
 
"Infrastuktur gas adalah kunci bagi optimalisasi pemanfaatan gas bumi yang berkelanjutan serta menjangkau lebih banyak wilayah dan pasar," kata Rahmat saat Public Expose di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019.

Sesuai rencana kerja PGN sampai tahun 2024, perusahaan akan membangun sejumlah infrastruktur baru diantaranya; jaringan pipa distribusi sepanjang 500 km, pipa transmisi 528 km, tujuh Liquified Natural Gas (LNG) filling station untuk truk/kapal, lina FSRU, 3,59 juta sambungan rumah tangga dan 17 fasilitas LNG untuk mensuplai kebutuhan kelistrikan dan menjangkau wilayah geografis dengan karakteristik kepulauan di seluruh wilayah Indonesia.
 
Saat ini, PGN tercatat telah membangun lebih dari 10 ribu kilometer jaringan pipa yang melayani lebih dari 300 ribu konsumen berbagai segmen pasar. Berbagai infrastruktur yang dibangun PGN itu termasuk infrastruktur beyond pipeline baik berbasis Compressed Natural Gas (CNG) maupun LNG di berbagai wilayah di Indonesia. PGN juga mengelola jargas milik pemerintah sepanjang 3.800 kilometer di berbagai daerah.
 
PGN pun sedang menyelesaikan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur baru yakni proyek pipa gas Gresik-Semarang sejauh 267 kilometer. Jaringan pipa tersebut akan mengalirkan gas dari blok Migas Jambaran Tiung Biru yang dikelola oleh Pertamina EP. Selain mengalirkan gas, ke PLTGU Tambak Lorok milik PLN, kehadiran jaringan pipa gas berukuran 28 inchi ini akan dapat menyalurkan gas untuk industri di wilayah Jawa Tengah.
 
"Jaringan pipa gas ini akan menjamin wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya mendapatkan pasokan gas secara berkelanjutan. Infrastuktur ini juga dapat mendukung berkembangnya sentra Industri baru di Jawa tengah yang banyak muncul setelah pembangunan tol Trans Jawa," papar Rahmat.
 
Untuk menjaga ketahanan pasokan di wilayah Jawa Timur, PGN akan mengoperasikan terminal LNG di Teluk Lamong, Jawa Timur. Sementara di Sumatera PGN juga tengah menyelesaikan proyek pipa transmisi Duri-Dumai tahap II sepanjang 67 kilometer. PGN juga sedang menyelesaikan pembangunan jargas sebanyak 78.216 sambungan dan' penugasan pemerintah
 
"Inisiatif dan berbagai inovasi pembangunan infrastruktur lni dilakukan PGN agar gas bumi mampu memberikan nilai tambah yang optimal bagi ekonomi nasional. Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan pasokan gas di sektor hulu dan terciptanya sentra industri baru di berbagai daerah," ujarnya.
 
Sampai semester I 2019, PGN telah membukukan pendapatan sebesar USD1.79 miliar atau sekitar Rp25,4 triliun. Pendapatan tersebut berasal dari hasil penjualan gas sebesar USD 1.3326 juta, dari penjualan minyak dan gas USD 196,2 juta, transmisi gas sebesar USD 163,4 juta dan pendapatan usaha lainnya sebesar USD97.19 juta.
 
Sementara laba operasi perseroan tercatat sebesar USD252.03 juta dan laba bersih USD 54,04 juta. Adapun EBITDA perseroan hingga semester I mencapai USD 472.31 juta.  Selama pedode Januari -Juni 2019, PGN berhasil menyalurkan gas bumi sebesar 2.938 BBTUD. Rinciannya, volume gas distribusi sebesar 932 BBTUD dan volume transmisi gas bumi sebesar 2.006 BBTUD.
 
"Kami bersyukur di tengah tantangan bisnis domestik dan global yang sangat dinamis, kinerja PGN tetap positif. Kedepan, kami akan terus mempelkuat slnergi dengan Pertagas untuk memperiuas pemanfaatan gas bumi di berbagai daerah di Indonesia," tutupnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan