"Charging stations ini swasta bisa dilibatkan. Masing-masing bisa membuat misalnya di mall dipasang," kata Airlangga, di Kemenko Maritim, Selasa, 3 September 2019.
Untuk mempermudah pengisian daya, kata Airlangga, pemerintah pun akan membuat model khusus untuk motor listrik menggunakan swap bettery yang nantinya akan bisa dibeli di minimarket.
"Jadi swap baterry itu bisa melibatkan minimarket-minimarket," tutur dia.
Secara terpisah, Direktur PLN Regional Jawa Bagian Barat Haruanto WS mengatakan akan mengembangkan skema bisnis dengan pihak ketiga untuk membangun fast charging. Dengan menggunakan fast charging, kendaraan bisa mengisi daya dengan waktu 20-40 menit.
Dia bilang, nantinya PLN akan lebih banyak mendukung listrinya sementara untuk pembangunan fasilitas charging station diharapkkan akan dikerjakan oleh pihak ke tiga. PLN juga siap menyediakan lahan untuk pihak ketiga yang mau mengembangkan fast charging. Misalnya saja menjajaki kerja sama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang sudah memiliki produk fast charging.
"Untuk kita bundling produknya, mereka punya alatnya kemudian dipasang di tanah PLN, nanti kita buat skema bisnis yang menarik," ujar Haryanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News