Made menjelaskan, untuk di Serui sebenarnya penyaluran BBM tidak bermasalah hanya diakui terjadi kepanikan masyarakat karena sebagian besar BBM dibeli oleh pengecer. Tentu hal semacam ini siap diantisipasi dan ditekan sedemikian rupa agar ketersediaan BBM tetap terjamin.
"Banyaknya para penjual eceran yang membeli BBM di SPBU (satu-satunya di Serui), sehingga konsumen utama dalam hal ini pengguna kendaraan bermotor tidak kebagian," ujarnya, seperti dikutip dari Antara, Jumat 8 September 2017.
Menurutnya Pertamina telah mengambil tindakan untuk mengatasi hal tersebut dengan menggandeng pemerintah daerah dan aparat setempat. "Kami sudah melakukan penertiban dan telah bekerja sama dengan pihak pemda dan aparat keamanan," tuturnya.
Made mennuturkan kini pihaknya sudah memiliki opsi untuk mengantisipasi hal serupa akan terulang, yaitu dengan menyediakan premium dengan harga industri. Sementara itu, ia memastikan, pihaknya akan segera meluncurkan pertalite di Serui sebagai bahan bakar alternatif yang tidak disubsidi pemerintah.
Sedangkan untuk di Sugapa, Made mengakui, pihaknya sempat terhalang untuk melakukan pengiriman BBM karena akses bandara dipalang masyarakat setempat yang sedang berkonflik karena masalah Pilkada.
"Namun kini hal tersebut sudah bisa diatasi oleh aparat setempat dan Pertamina sudah kembali melakukan pengiriman BBM yang hanya bisa dilakukan melalui transportasi udara," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News