Illustrasi. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.
Illustrasi. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

Kelangkaan Pertamax di Banjarmasin

11 Desember 2016 11:28
medcom.id, Banjarmasin: Bahan bakar minyak jenis pertamax pada sejumlah Stasiun Pengisin Bahan bakar Umum atau SPBU di Banjarmasin dan daerah sekitarnya kosong sejak Sabtu siang.
 
Pantauan Antara Kalimantan Selatan (Kalsel), Minggu 11 Desember 2016, kosongnya pertamax tersebut membuat sejumlah mobil enggan memasuki kawasan SPBU.
 
Begitu pula pemakai kendaraan bermotor roda dua atau motor yang sudah sejak lama/awal membeli menggunakan bahan bakar minyak (BBM) pertamax ketika masuk SPBU melihat tulisan pertamax habis atau pertamax kosong terpaksa berlalu begitu saja.

Beberapa SPBU di Kota Banjarmasin yang memasang tulisan "pertamax habis" atau "pertamax kosong" itu antara lain di Jalan A Yani Km6, Km5,5 dan Sabilal Muhtadin-Jalan Jenderal Sudirman, serta pertigaan Jalan Pulau Laut/S Parman.
 
Kemudian di luar kota Banjarmasin atau daerah sekitar, yaitu di Jalan A Yani Km10 Kecamatan Kertak Hanyar, Km14 dan Km17 Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar, Jalan A Yani Km 19 dan Km 25 Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru.
 
Kecuali pertamax, SPBU tersebut pada umumnya masih bisa memberikan pelayanan terhadap pengguna BBM jenis premium, pertalite dan solar, terkecuali SPBU di Jalan A Yani Km6 dan pertigaan Jalan S Parman/Pulau Laut yang tutup.
 
Sementara pengurus Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kalsel belum memberikan tanggapan atas pertanyaan melalui pesan singkat (SMS) sampai berita ini dibuat atau hingga dikirim.
 
Ketika dimintai tanggapan, Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel H Riswandi memaklumi kebijakan Pertamina yang terlebih dahulu memenuhi kebutuhan premium dan pertalite, karena pengguna kedua jenis BBM tersebut pada umumnya masyarakat banyak atau golongan menengah ke bawah.
 
Namun anggota DPRD Kalsel tiga periode  itu, berharap agar Pertamina tetap pula memperhatikan ketersediaan semua jenis BBM, seperti pertamax jangan sampai kosong.
 
"Bila persoalan BBM itu terus berlarut-larut, maka tidak menutup kemungkinan Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan energi, serta perhubungan akan menundang Pertamina untuk dimintai keterangan," demikian ujar Riswandi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan