"Saya tidak pernah mengatakan bertahan offshore atau onshore. Saya di sini netral. Karena Presiden akan memberikan keputusan yang baik," kata Sudirman dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (24/3/2016).
Menurut Sudirman, keputusan ini tidak menunjukkan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Ucapan Sudirman seolah membantah ada perselisihan sengit di Kabinet Kerja tentang pengembangan Blok Masela.
Bukan rahasia, Sudirman berselisih pendapat terkait pembangunan fasilitas pengembangan Blok Masela dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Sudirman menyarankan pembangunan kilang laut (Floating LNG) dengan alasan lebih ekonomis.
Sebaliknya, Rizal mengatakan sebaiknya pembangunan blok Masela dilakukan melalui mekanisme kilang darat (onshore LNG). Alasannya, itu akan lebih memberikan dampak berganda ke masyarakat.
"Ini kan bukan pertandingan bola. Jadi tidak ada kalah menang. Ini public policy, jadi yang terbaik untuk masyarakat," ucap dia.
"Mundur, urusan masih banyak. Jadi kita menjalankan tugas negara sebaik-baiknya. Tidak ada pikiran itu sama sekali. Spekulasi mundur enggak ada lah," tambah dia.
Mantan Direktur PT Pindad ini menuturkan setelah keputusan Presiden di Pontianak kemarin sebaiknya semua pihak bergerak maju dan menyudahi polemik.
"Jadi sekarang waktunya move on. Stop polemik. Beri kesempatan bekerja, beri kesempatan SKK Migas mengawasi semaksimal mungkin," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News