Jakarta: PT PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Barat (TJBB) memastikan bahwa kebocoran pipa gas bawah laut milik China Nasional Offshore Oil Corporation (CNOOC) di perairan Bojonegara, Banten tidak berpengaruh pada sistem kelistrikan, meski ada penurunan daya sebesar 350 megawatt (mw).
General Manager TJBB Trino Erwin menjelaskan tidak berpengaruhnya terhadap kelistrikan lantaran cadangan daya PLN masih di atas 30 persen.
"Tidak berdampak, reserve margin (cadangan daya) kita masih di atas 30 persen, tidak berpengaruh dan tidak ada pemadaman," ujarnya usai melakukan apel siaga kesiapan listrik Jakarta untuk Asian Games di APP Cawang, Jakarta Timur, Selasa, 10 Juli 2018.
Ia menambahkan saat ini sistem yang ada di Jawa hingga Bali sudah terkoneksi, sehingga jika ada salah satu sistem yang tidak dapat memikul beban yang ada, sudah ada jaringan yang stand by untuk menyuplai.
"Ada penurunan daya, dia (gas) keluar kemudian dilakukan untuk pemeliharaan, perbaikan tetapi dengan adanya pembangkit lain yang masuk sistem Jawa-Bali makan reverse margin kita 30 persen sudah aman," tambahnya.
Senada, Kepala Divisi Operasi Regional JBB Bima Putrajaya menjelaskan dampak dari kebocoran tersebut selain tidak menganggu kelistrikan, juga tidak mengganggu lingkungan, lantaran pipa gas yang bocor sudah ditutup. Sedangkan untuk perbaikan dari CNOCC diperkirakan memakan waktu dua minggu.
"Penurunannya di Cilegon ini kira-kira 350 mw tapi cadangan di Jawa ini 530 mw, jadi masih cukup dengan keluarnya itu," imbuhnya.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto sebelumnya mengatakan saat ini pihaknya masih mengonfirmasi mengenai insiden tersebut pada pihak-pihak terkait. "Saya suruh staf buat cek, ini lagi dicek dulu," kata Djoko di Kompleks Parlemen, Senayan.
Djoko pun tidak mau berkomentar lebih jauh termasuk mengenai dampak dari kebocoran pipa gas bawah laut itu. Dia memilih untuk menunggu hasil konfirmasi yang tengah dilakukan.
"Belum tahu dampaknya, jangan ngomongin itu dulu. Kami lagi konfirmasi dan segera di update," jelas Djoko.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id