"Akhir-akhir ini kita mendengar niat pemerintah untuk membubarkan Petral dan kita harus memberikan apresisasi yang secara terbuka akan membubarkan Petral karena dari dulu saya mengibaratkan Petral itu kolam oli berisi belut berbisa," kata Said dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Dalam konferensi persnya, Said menceritakan sejarah Petral, pembubaran Petral yang sebenarnya pernah dirancang sebelumnya pada tahun 2006, kemudian juga telah dibentuk Integrated Supply Chain (ISC) yang dipimpin Sudirman Said.
"Pertamina atas kesepakatan Kementerian BUMN saat itu saya di sana menggantikan Petral secara bertahap. Ketua ISC saat itu Sudirman Said, tapi 2009 distop kemudian Sudirman Said diberhentikan," tutur dia.
Dengan begitu, dia mengibaratkan Sudirman Said itu digigit belut berbisa dari kolam oli. Saat Sudirman Said diangkat menjadi Menteri ESDM pada Pemerintahan Jokowi-JK, dia menginginkan ada orang yang berani memberantas mafia migas.
"Saat Sudirman Said diangkat jadi menteri, saya angkat orang yang berani memberantas mafia migas. Saya lihat kekompakan Kementerian BUMN, ESDM dan Pertamina supaya kuat," cetus dia.
Dia juga berharap supaya pembubaran Petral ini terwujud dan jangan sampai mengulang sejarah. "Jangan sampai ide pembubaran Petral jadi sejarah lama gaungnya besar tapi tidak terwujud. Itu harapan saya sebagai yang mengikuti," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News