Hal itu tercermin dari manajemen PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) yang sudah kooperatif dalam pembentukan holding tersebut, dan tim Kementerian BUMN pun sudah bersedia memfasilitasi.
"Saya bisa menyatakan, sudah ada angka valuasi, operasional juga tetap pada komitmen, untuk menyelenggarakan operasional secara normal, apabila PP (Holding Migas) itu akan keluar. Agak bersabar dikit, finalisasi konten sudah dekat. Teman-teman PGN sudah kooperatif," kata Wianda, ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/11/2016).
Untuk melancarkan pembentukan Holding Migas, menurut Wianda, pihaknya juga akan mengajak divisi Sekretaris Perusahaan dari PGN untuk membicarakan masalah tersebut.
"Teman-teman PGN harus hadir secara berkelanjutan. Kami sangat optimistis membutuhkan itu justifikasi dan validasi. Kita mempersiapkan secara maksimal," tutur Wianda.
Wianda melajutkan dengan berjalannya persiapan yang sesuai mekanisme yang ada akan mengikuti Peraturan Presiden (PP) terkait Holding Migas. Dia berharap persiapan ini berjalan secara maksimal.
"Dalam kondisi ini, PP ini keluar kita jalan. Kita tidak mau PP keluar, tapi kita keteteran. Dari sisi operasional, legal, dan lainnya agar tidak keteteran," papar Wianda.
Ketika Holding Migas berjalan, Wianda menambahkan, maka masing-masing pekerja harus bekerja seperti biasanya, dan berjalan secara normal.
"Masing-masing pekerja harus bekerja seperti biasanya, agar bekerja bisa secara normal. Masih seperti awal, Pertamina terus di bawah PGN, dan di bawah PGN ada Pertagas. Masih itu," pungkas Wianda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News