Petugas memeriksa sumur geothermal Unit V dan VI di area PT Pertamina Geothermal Energy Lahendong, Tompaso, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Petugas memeriksa sumur geothermal Unit V dan VI di area PT Pertamina Geothermal Energy Lahendong, Tompaso, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

PGE Siapkan Investasi USD300 Juta di 2018

Annisa ayu artanti • 14 Desember 2017 10:15
Jakarta: PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) memperkirakan dana belanja modal atau capital expendicture (capex) di 2018 sekitar USD300 juta. Sebagian besar anggaran itu akan digunakan untuk menjalankan proyek yang sudah ada dan membiayai kegiatan eksplorasi.
 
"Tahun depan sudah. Itu dominan untuk melaksanakan proyek yang sudah berjalan. Termasuk eksplorasi. Kita tahun depan hampir sekitar USD300 juta," kata Direktur Utama PGE Irfan Zainuddin, di Hotel Raffles, Jakarta, seperti diberitakan Kamis, 14 Desember 2017.
 
Irfan menjelaskan, kegiatan eksplorasi terus akan dilakukan untuk menambah cadangan (reserve) di 2018. Selain itu juga ada dua prospek pengembangan yang menjadi fokus tahun depan yakni pengembangan sumur Bukit Daun di Bengkulu dan Seulawah, Aceh.

"Tapi yang perlu saya catat di sini kita masih menambah kegiatan eksplorasi untuk menambah reserve di 2018 nanti. Ada dua prospek kita yakni Bukit Daun, Bengkulu dan Seulawah," ucap dia.
 
Ia menambahkan dari dua sumur tersebut diperkirakan yang akan beroperasi terlebih dahulu adalah Bukit Daun. Sebab kegiatan eksplorasi sudah dilakukan lebih dahulu dibandingkan dengan Seulawah. Bukit Daun diperkirakan memiliki potensi 60 Megawatt (MW). Sementara Seulawah sekitar 2x55 MW.
 
"Mungkin Bukit Daun lebih cepat, karena kita lebih cepat eksplor sudah dapat proven reserve. Tapi di Selawah kita baru survei awal. Jadi perlu waktu selawah dua tahun ke depan menyiapkan pengembang lapangan. Atau dua sampai tiga tahun bahkan," ungkap dia.
 
Di sisi lain, Irfan menuturkan, pada 2017 PGE mengalokasikan dana belanja modal sebesar USD314 juta. Penurunan biaya investasi tahun depan dikarenakan sebagian besar puncak kegiatan sudah dilakukan pada tahun ini. "Tahun ini memang turun karena sebagian kegiatan puncaknya 2017," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan