Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, jaringan gas untuk rumah tangga bisa dilakukan sebagaimana menyalurkan air oleh PDAM. Namun begitu memang diperlukan program khusus dari pemerintah agar jargas bisa melayani setiap rumah.
"Kalau di dunia luar sana, gas yang tabung itu hanya untuk piknik. Tapi di Indonesia itu untuk kebutuhan primer. Makanya nanti cita-cita kita suatu saat setiap rumah tangga itu dialiri gas," ujar dia di PT Teknologi Rekayasa Katup, Jalan Raya Serang-Jakarta KM 39,5, Serang, Banten, Selasa 15 Agustus 2017.
Tahun ini pemerintah melalui Kementerian ESDM menargetkan pembangunan jargas sebanyak 60 ribu Sambungan Rumah tangga (SR). Sementara untuk 2018, diharapkan ada tambahan hingga 105.828 SR untuk rumah tangga di 18 kabupaten.
Selain untuk kebutuhan rumah tangga, Arcandra juga ingin jika gas bisa dimanfaatkan untuk penggunaan bahan bakar kendaraan khususnya mobil. Di Jakarta beberapa angkutan seperti bus dan bajaj memang suda menggunakan bahan bakar gas.
Sayangnya pengembangan mobil dengan bahan bakar gas ini terkendala baik di sisi produsen kendaaraannya ataupun perusahaan migas. Pasalnya kedua industri ini masih saling menunggu baik penyediaan mobil berbahan bakar gas atau infrastruktur pengisian gas.
"Kita harapkan SPBU pasang nozzle gas untuk karena kalau membangun station khusus itu agak susah. Ke depannya kita berharap gas kita jadikan sumber energi yang clean sehingga yang berdebu dan berasap bisa kita kurangi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News