Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengatakan, pertemuan dengan Dirjen Iran ini nantinya lebih difokuskan pada masalah pemenuhan kebutuhan minyak dan gas (migas) nasional.
"Delegasi Iran akan hadir. Kita akan bertemu bersama Dirjen Migas Iran, dan beberapa badan usahanya akan hadir. Kita akan bertemu," kata Wirat, dalam diskusi di Kantor Direktorat Jenderal Migas, Kementerian ESDM, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (22/2/2016) malam.
Wirat menyebutkan, akan banyak pembahasan yang dikemukakan dalam pertemuan tersebut, seperti suplai minyak mentah (crude), suplai elpiji, investasi kilang, investasi storage, dan petrokimia.
"Untuk banyaknya volume nanti kita bicarakan. Mereka kan punya banyak sekali. Kelebihan produksi mereka banyak. Ada dua juta barel yang bisa dia (Iran) ekspor," jelas dia.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia memang berminat untuk menjalin kerja sama dengan salah satu negara di Timur Tengah tersebut. Ini karena harga gas di Iran sangat murah. Sehingga apabila Indonesia membuat pabrik pupuk di sana bisa dibawa ke Indonesia, sehingga bisa terjalin bisnis dua arah.
"Begitu juga di sektor hulu. Kita dorong badan usaha untuk beli atau melakukan eksplorasi hulu di Iran," ucap dia.
Selain itu, pertemuan ini juga dihadiri oleh pihak PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), perusahaan migas Iran, serta pihak Kementerian Energi Iran.
"Ada dari badan usaha dari Pertamina, Pupuk Indonesia, PGN, Gapenri kita dorong kontraktor-kontraktor kita sambil kerja konstruksi di sana," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News