Diboyongnya Arcandra ke Negeri Sakura bukan tanpa alasan. Menurut Luhut, Arcandra dinilai sebagai ahli yang berkompeten di bidang tersebut dan dapat menjelaskan kepada Inpex perihal Lapangan Abadi Blok Masela.
"Blok Masela Saya ajak Pak Arcandra. Karena beliau yang ahlinya untuk nanti menjelaskan ke situ," kata Luhut di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (4/10/2016).
Luhut mengungkapkan, tiga permintaan atau insentif yang diminta oleh Inpex terhadap Blok Masela masih dalam tahap negosiasi. Tiga permintaan tersebut agar Blok Masela mencapai skala keekonomian yakni soal jaminan Internal Rate Return (IRR) atau tingkat pengembalian modal sebesar 15 persen, moratorium kontrak selama 10 tahun antara 2006 sampai 2016 karena perubahan mekanisme offshore menjadi onshore, dan kenaikan rencana produksi Liquified Natural Gas (LNG) seula 7,5 mtpa menjadi 9,5 mtpa.
"Semua dalam negosiasi dan semua ada progres," ucap Luhut.
Sejauh ini, pemerintah melalui Kementerian ESDM tidak menyatakan keberatan atas permintaan Inpex tersebut. Ia mengaku sudah merespons permintaan Inpex itu.
"So far tidak ada. Ada respons saya mau tandatangan hari ini. Respons yang sudah kita bicarakan. Respons kita buat tertulis. Kalau respons dalam rapat itu sudah," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News