Ilustrasi blok Mahakam -- FOTO: Antara/Hermanus Prihatna
Ilustrasi blok Mahakam -- FOTO: Antara/Hermanus Prihatna

Di-warning Jokowi, Total Akhirnya Ambil 30% Blok Mahakam

Ade Hapsari Lestarini • 09 Juli 2015 10:52
medcom.id, Jakarta: Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam mengungkapkan bahwa PT Total E&P Indonesie sepakat membagi saham Blok Mahakam dengan Inpex.
 
"Total sudah di-warning Jokowi, kalau sampai hari ini (Rabu) enggak memutuskan, maka Total disuruh pergi (dari Blok Mahakam)," tutur Syamsu yang menceritakan hasil pertemuan antara Total dan Pertamina, di Jakarta, Rabu, 8 Juli 2015 malam.
 
Tak hanya Jokowi, Total pun sudah diperingatkan oleh Menteri ESDM Sudirman Said untuk segera mengambil keputusan. Hasil pertemuan tersebut, seperti dituturkan Syamsu, akhirnya disetujui oleh Total bahwa pihaknya sudah menyepakati penawaran saham tersebut.

"Hasil meeting mereka, awalnya mau 35 persen untuk sendiri. Ini tentu enggak dikabulkan pemerintah, yang boleh dilepas Pertamina ke Total dan Inpex maksimal 30 persen. Atau kita bisa dapat aset dia di luar negeri yang nantinya bisa dibawa ke sini (Indonesia)," jelas dia.
 
Sekadar informasi, Total E&P Indonesie sebelumnya menemui direksi Pertamina di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta untuk membahas mengenai saham Blok Mahakam. Pihak Total pun mengakui sudah menerima hasil keputusan pemerintah atas pembagian saham terhadap perusahaannya atas Blok Mahakam yakni sebesar 30 persen. Dengan catatan belum dibagi dengan perusahaan partnernya Inpex.
 
Adapun pemerintah telah mengumumkan pembagian saham atas Blok Mahakam 10 Juni 2015. Pertamina dan BUMD Kalimantan mendapatkan saham sebesar 70 persen. Kemudian Total dan Inpex memiliki saham sebesar 30 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan