Wilayah PHE ONWJ yang terkena tumpahan minyak. FOTO: dok PHE ONWJ
Wilayah PHE ONWJ yang terkena tumpahan minyak. FOTO: dok PHE ONWJ

Pertamina Kerahkan Tim dari AS Tutup Sumur YYA-1

Ilham wibowo • 29 Agustus 2019 17:52
Jakarta: Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) memboyong tim ahli dari Amerika Serikat (AS) untuk menangani peristiwa yang terjadi di Anjungan YYA yang berlokasi di Pantai Utara Jawa, Karawang, Jawa Barat. Perusahaan kelas dunia sengaja dilibatkan agar cepat menghentikan gelembung gas yang terjadi di sekitar sumur YYA-1.
 
VP Relations Pertamina Hulu Energi (PHE) Ifki Sukarya mengatakan pihaknya berupaya optimal dalam penanganan Anjungan YYA baik untuk well control dan menangani tumpahan minyak di offshore maupun onshore. Ia memastikan semua operasi penanganan di bawah pimpinan Incident Commander PHE dan dikoordinasikan dengan Incident Management Team (IMT) PHE.
 
"Beberapa pihak memang digandeng membantu penanganan anjungan, hal ini sebagai upaya terbaik penanganan di lokasi dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan," kata Ifki melalui keterangan resmi, Kamis, 29 Agustus 2019.

PHE ONWJ saat ini memakai perusahaan well control Boots & Coots untuk mematikan sumur YYA-1. Perusahaan asal AS ini dinilai berpengalaman dan telah terbukti menghentikan insiden serupa, dengan skala jauh lebih besar di Lapangan Macondo, Teluk Meksiko AS.
 
Sedangkan untuk penanganan tumpahan minyak, PHE ONWJ tetap menggandeng putra-putri terbaik Indonesia di Anak Perusahaan Pertamina, seperti Pertamina Patra Niaga dan Pertamina Trans Kontinental hingga Pelita Air Services. Pihak Elnusa juga dilibatkan untuk penyediaan tambahan peralatan penanggulangan tumpahan minyak dan penyediaan jasa operasional di lapangan.
 
Ifki menuturkan bahwa Elnusa ditunjuk PHE ONWJ dalam pengadaan peralatan penanganan tumpahan minyak seperti mesin giant skimmer berikut operatornya Tenaga Kerja Asing (TKA) untuk mempercepat pembersihan tumpahan minyak yang sudah menyebar. Untuk memastikan agar operasi penanggulangan tumpahan minyak dapat berjalan lancar, operator peralatan yang didatangkan perlu melakukan survey awal di lapangan dengan menaiki kapal.
 
Ia memastikan TKA yang membantu operasi ini telah mengikuti prosedur, peraturan dan perundangan ketenagakerjaan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan agar penanganan anjungan YYA bisa segera tuntas.
 
"Saat ini TKA tersebut telah kembali ke negaranya dan hanya akan mulai bekerja bila peraturan termasuk izin kerja TKA telah terpenuhi," kata Ifki.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan