"Pembangunan listrik sebesar itu anggarannya tidak hanya bersumber dari kantong pemerintah, tapi juga memerlukan peran swasta," kata Jusuf Kalla, saat Munas Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia, di Gedung PLN Pusat, Jalan Trunojoyo Blok M I, Jakarta, Kamis, (12/3/2015).
Ia juga mengatakan jika kebutuhan listrik harus cepat dipenuhi, Menurutnya, semakin maju bangsa, maka akan semakin besar kebutuham listriknya. Ia pun juga menjelaskan untuk membuka keran investasi dari dalam maupun luar negeri agar kebutuhan listrik terpenuhi.
"Kita butuh investasi dan membuka negara mana pun yang ingin bekerja sama. Bisnis listrik itu konservatif tapi nilainya sangat besar, maka terbuka untuk asing, tapi nasional akan dikedepankan dan diprioritaskan untuk program ini. Pokoknya kebutuhan listrik harus kita penuhi secepat-cepatnya," tambahnya.
JK juga menjelaskan kebutuhan listrik nasional di 2035 akan meningkat dua kali lipat, sehingga harus melibatkan swasta.
"Karena ekonomi dan bisnis menguntungkan, maka dilibatkan swasta. Rp400 triliun-Rp500 triliun untuk membangun 10 ribu mw, APBN tentunya tidak kuat, sehingga swasta harus ikut serta," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News