SKK Migas (ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan)
SKK Migas (ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan)

Pembangunan Kilang LNG Blok Masela Lebih Murah Gunakan FLNG

Annisa ayu artanti • 22 September 2015 19:09
medcom.id, Jakarta: Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi menyatakan pembangunan dan pengembangan infrastruktur kilang LNG Blok Masela tetap akan murah bila menggunakan sistem Floating LNG (FLNG).
 
Amien menjelaskan bahwa akan terbalik jika dikatakan pengembangan infrastruktur kilang blok ini akan lebih murah jika dilakukan didarat (onshore) menggunakan pipanisasi seperti yang dikatakan Menteri Kordinator Bidang Kemaritman Rizal Ramli.
 
"Kalau dibandingkan harganya, saya membaca di media massa itu menjelaskan bawah onshore USD14,8 miliar. Kalau offshore USD19,3 miliar. Itu justru terbalik. Kalau onshore USD19,3 miliar dan kalau offshore USD14,8 miliar. Dari sisi angka jauh lebih murah Floating LNG," kata Amien, di Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Menurutnya, pengembangan fasilitas kilang offshore akan memerlukan peralatan di bawah laut yang nantinya ada pipa ke kapal FLNG untuk proses memisahkan gas kondesat dan gasnya diproses menjadi LNG. Dari situ pula lifting kondesat dan lifting LNG.
 
"Kalau onshore konfigurasinya sebagi berikut dari peralatan bawah laut tetap harus ada kapal di situ ukurannya tidak terlalu beda jauh. Kapal memisahkan gas dengan kondensat. Gasnya menggunakan pipa di bawa ke darat, di darat dibuat fasilitas LNG," jelas dia.
 
Dalam hal ini, tegas Amien, perbedaan onshore dan offshore terletak pada  peralatan bawah laut dan peralatan kapal. "Di mana onshore menggunakan kapal lebih kecil dengan pipa sepanjang 600 kilometer (km)," ungkap dia, seraya menambahkan dari situ dapat dihitung berapa banyak dana yang harus dikeluarkan bila menggunakan pipanisasi atau floating LNG.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan