"Tahun ini Insya Allah target tanda tangan 10.000 mw bisa dilampaui. Tanda tangan kontrak," kata Sudirman, di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (16/12/2015).
PLN, kata dia, telah mendapatkan PPA sebanyak 10.000 mw. PLN pun masih terus berusaha untuk mendapatkan lebih banyak perjanjian dari pihak swasta.
Sebab, pembangunan pembangkit baru bisa didorong setelah tercapainya PPA. Persiapan transmisi pun cukup baik, PLN telah mulai mengumpulkan. Beberapa industri pun telah siap mendukung untuk mengadakan kebutuhan itu.
"Secara finansial beliau (Sofyan, Dirut PLN) juga punya standby loan yang bisa digunakan. Jadi, progresnya sesuai jalur. Tinggal tentu saja karena ini target besar harus lebih bisa didalami kehatian-hatian dalam mengelola proyek," kata Sudirman.
Sofyan Basir menyampaikan hal serupa. Kata dia, pembangkit listrik dengan kapasitas 10.000 MW yang diperoleh dari PPA itu bisa selesai 2019.
"Begitu PPA tanda tangan, kita tunggu financial closing enam bulan. Setelah itu groundbreaking, berarti 2019 minimal 10.000 mw itu selesai," jelas dia.
Perjanjian jual beli tenaga listrik ini mayoritas dengan kapasitas besar. Rata-rata, kata dia, menggunakan bahan baku batu bara.
"Jakarta sudah jalan, di Sulawesi sudah jalan, di Sumatera juga sudah jalan. Sumatera sudah besar sekali," pungkas Sofyan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News