Illustrasi. Dok : MI.
Illustrasi. Dok : MI.

Kinerja Hulu Pertamina Masih Catat Rapor Merah

Suci Sedya Utami • 09 Mei 2019 16:24
Jakarta: Kinerja PT Pertamina (Persero) di sektor hulu minyak dan gas (migas) masih belum maksimal hingga bulan keempat 2019. Banyak anak usaha perseroan yang belum mencapai target lifting yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.
 
Mengutip data Satuan Kerja Khusus Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas), Kamis, 9 Mei 2019, hingga 30 April hanya satu kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang merupakan anak usaha Pertamina yang mencapai target untuk produksi minyak dan kondensat yakni PT Pertamina Hulu Mahakam. Dari target lifting 11.248 barel per hari, realisasi lifting  mencapai 102 persen atau 11.417 barel per hari yang produksinya mencapai 11.618 barel per hari.
 
Sementara beberapa anak usaha lainnya masih di bawah target. Seperti PT Pertamina EP dari target lifting 85 ribu barel per hari realisasinya baru 93 persen atau 79.340 per hari dengan produksi 82.201 per hari. Demikian juga dengan Pertamina Hulu Mahakam dari target lifting 50.400 barel per hari, realisasi masih 85 persen atau 42.717 barel per hari dengan produksi 37.519 barel per hari.

Kemudian PT Pertamina Hulu Energi OSES dari target lifting 32 ribu barel per hari, realisasinya baru 89 persen atau 28.577 barel per hari dengan produksi 29.048 barel per hari. Serta Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd dari target 33.090 barel per hari, capaiannya baru 87 persen atau 28.646 barel per hari dengan produksi 28.850 barel per hari.
 
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan ada beberapa blok yang decline (menurun produksinya) lebih cepat yang diperkirakan karena kondisinya sangat berat untuk mengejar target. Selain itu, kata Tjip, ada beberapa kendala dalam proses investasi Pertamina. SKK Berharap Pertamina bisa mempercepat investasi di 2019.
 
"Khususnya ini Mahakam, sudah rencanakan tahun ini 118 sumur bor, sampai sekarang selesai 30 sumur. Dari 30 ini baru 20 yang bisa onstream atau alirkan produksi. 10 sumur lagi menyelesaikan infrastruktur untuk bisa ikut yang lain," tutur Tjip.
 
Sementara itu untuk produksi dan lifting gas anak usaha Pertamina juga masih di bawah target. Pertamina Hulu Mahakam salah satunya dari target lifting 1.100 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), realisasi baru 61 persen atau sekitar 667 MMSCFD. Sedangkan realisasi produksi gas PHM di Blok Mahakam hingga akhir April 2019 tercatat sebesar 725 MMSCFD. 
 
Kemudian Lifting gas Pertamina EP per 30 April 2019 tercatat sebesar 95 persen dari target harian APBN yang sebesar 810 MMSCFD, atau sebesar 770 MMSCFD. Adapun produksi gas Pertamina EP hingga akhir April mencapai 1.028.
 
Direktur Operasi SKK Migas Fatar Yani menambahkan, memang ada gap besar bagi Pertamina untuk mengejar ketertinggalan. Misalkan untuk melihat potensi-potensi kecil, dan teknologi-teknologi baru sudah mulai diterapkan.
 
"PEP bisa kita kejar jumlah sumur, teknologi baru untuk unlock sumur yang sulit mengalir. Minimal gap dari dia kami targetkan kecil. Arahnya ke sana. Setiap bulan juga rapat dengan Pertamina, dan mereka punya program accelerate apapun untuk bisa percepat kenaikan produksi," jelas Fatar.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan