Elpiji 3 Kg (ANT/Andreas Fitri Atmoko).
Elpiji 3 Kg (ANT/Andreas Fitri Atmoko).

Subsidi Elpiji Lewat Kartu Antisipasi Pembengkakan Anggaran

Eko Nordiansyah • 13 April 2017 16:45
medcom.id, Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana memberikan subsidi elpiji 3 kilogram (kg) lewat kartu. Saat ini pemerintah telah memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai sistem penyaluran bantuan sosial.
 
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, penyaluran subsidi dengan kartu lebih mudah dikontrol dan diawasi penggunaannya. Apalagi saat ini sistem penyaluran subsidi lewat PT Pertamina (Persero) sulit diawasi karena semua orang bisa membeli elpiji 3 kg.
 
"Elpiji 3 kg kan sekarang itu yang disubsidinya itu diberikan kepada distributor atau dari penyalur elpiji itu. Sehingga harga elpiji 3 kg yang bentuknya melon di pasaran itu per kg nya beda dengan 12 kg dan yang 5,5 kg warna pink. Ini yang tidak bisa dikendalikan," kata Jonan di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 13 April 2017.

Nantinya keluarga yang masuk kategori penerima bantuan akan mendapat transfer sesuai dengan kebutuhan elpijinya. Dengan begitu uang subsidi yang dikeluarkan pemerintah bisa lebih hemat dan tidak membuat anggaran membengkak.
 
"Kalau tidak, alokasi anggaran tahun ini elpiji Rp20 triliun, kami khawatir kalau ini dilepas seperti begini itu prediksi kami di akhir tahun ini saja bisa bengkak jadi Rp30 triliun. Kalau dibiarkan tahun depan jadi Rp40 triliun, di samping harga gas dunia bergerak naik pada saat ini," jelas dia.
 
Dirinya menambahkan, rencana ini sudah mendapat lampu hijau dari Presiden Joko Widodo. Saat ini Kementerian ESDM tengah mengkoordinasikan rencana tersebut kepada kementerian terkait seperti Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
 
"Kalau elpiji 3 kg saya sudah anjurkan ke rekan menteri terkait, ke Menko PMK kalau bisa 1 Januari 2018. Presiden juga oke. Mudah-mudahan kalau enggak bisa 1 Januari mungkin 1 Maret 2018 paling lambatnya," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan