Direktur Utama PTK Nepos MT Pakpahan mengatakan, tim yang terdiri dari port manager dan supervisor sebagai pemberi komando di tiap lokasi, mooring gang sebagai tenaga penunjang yang melaksanakan kegiatan mooring unmooring di sarana tambat, serta tim tenaga penunjang operational marine untuk melaksanakan kegiatan agency, port operation dan bunker control akan memastikan kelancaran kegiatan operasional marine di Pelabuhan Pertamina seluruh Indonesia.
"Dalam menyambut Idulfitri 2022, PTK selalu siap sedia melakukan monitoring, pengawasan, dan penyediaan sarana prasarana pendukung kegiatan operasional marine yang andal, hal ini merupakan bagian dari kewajiban kami menyediakan layanan marine service dalam Subholding Integrated Marine Logistics" ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 26 April 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Nepos juga mengatakan, PTK akan memastikan ketersediaan harbour tug untuk kegiatan sandar lepas dan operasional di sarana tambat milik Subholding Commercial & Trading (PT Pertamina Patra Niaga/PPN) dan Subholding Refinery & Petrochemical (PT Kilang Pertamina Indonesia/KPI), guna mendukung 282 kapal angkutan PT Pertamina International Shipping (PIS).
"Sebanyak 96 harbour tug yang siap operasi 100 persen dialokasikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing lokasi, baik di lokasi PPN maupun KPI, dengan tujuan utama yaitu lancar dan selamatnya proses sandar lepas kapal di pelabuhan," jelasnya.
Sementara itu, dalam penyediaan kapal jenis small craft, PTK bertugas mengelola dan mengatur alokasi kapal tersebut. Sebanyak 307 small craft dikerahkan untuk kegiatan mooring unmooring, personnel transfer dan full/fire fighting di seluruh Pelabuhan PPN dan KPI.
"Dengan target deliverables, 'Siap Operasi, Handal, dan Safety First', seluruh Perwira PTK siap siaga untuk bertanggung jawab dan bertugas dalam kegiatan Port Operation di 101 Pelabuhan Pertamina Persero, demi terjaganya keamanan pasokan BBM melalui operasional yang selalu mengedepankan safety dan berkelanjutan," pungkasnya.