Sisa proyek tersebut akan dievaluasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan PLN. Di mana evaluasi terhadap proyek-proyek mangkrak ini sudah berjalan selama empat bulan. Adapun 17 proyek yang sudah berjalan ini dikerjakan oleh kontraktor baru.
"Ganti kontraktor, yang lama kami tutup (kontrak), dia bayar denda kemudian ada kontraktor baru yang masuk," ucap Sofyan, ditemui di Gedung World Trade Center (WTC) 1, Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Menurutnya, sebanyak 34 proyek listrik yang tidak berjalan merupakan proyek yang ada di beberapa program. "Ada yang fast track program 1, ada yang fast track program 2," ungkap Sofyan.
Sumber dana proyek tersebut, ungkap Sofyan, datang dari berbagai sumber seperti melalui dana internal, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan swasta.
Adapun penyebab proyek listrik yang tidak berjalan ini karena perhitungan kontraktor (peserta lelang) sangat rendah. "Memang kealpaan mereka banyak yang harganya tidak sesuai, dalam arti kemurahan, karena mereka tidak ada pengalaman di awalnya," tutup Sofyan yang pernah menjadi bankir di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News