Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Periwisata, Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah, menyatakan bahwa Menteri BUMN, Rini Soemarno telah menegur keduanya dan telah tercapai kesepakatan harga uap tersebut sebesar 6 sen dolar AS per kWh.
"Sudah selesai dan sudah final diterima kedua belah pihak. Tadi difasilitasi Bu Menteri langsung. Harganya 6 sen dolar AS per kWh," kata Edwin di Jakarta, Kamis (7/1/2016).
Edwin mengatakan, keduabelah pihak meminta dirinya untuk mengkoordinasikan untuk permasalahan ini. Maka keduanya dipertemukan untuk menyelesaikannya pada sore hari ini.
"Mereka berdebat, akhirnya minta ke saya. Saya baru koordinasikan, itu humas (public relation) nya sudah ngomong-ngomong saja. Makanya saya bilang lain kali jangan begitu," ucap Edwin.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro masih belum berkomentar terkait kesepakatan harga tersebut. Wianda mengatakan akan melakukan joint statement terkait hal ini dengan PLN.
"Rencananya akan ada joint statement dengan PLN," ucap Wianda saat dihubungi Metrotvnews.com, Kamis 7 Januari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News