VP Relations PHE Media & Relations Manager Aji Prayudi Ifki Sukarya mengatakan, pengembangan lapangan yang berada di 11 km arah barat daya Bravo Flow Station ini meliputi pembangunan Anjungan Lepas Pantai SPA, penggelaran pipa bawah laut sepanjang 11,3 km, modifikasi anjungan lepas pantai B2C, dan pengeboran tiga sumur pengembangan.
"Proyek ini senilai USD92,7 juta," kata Ifki, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin 25 September 2017.
Ia menjelaskan, Blok ONWJ merupakan salah satu blok lepas pantai tertua di Indonesia. Blok ini mulai berproduksi pada 1971. Sehingga saat ini, usia Blok ONWJ telah berusia lebih dari 40 tahun atau dapat dikategorikan sebagai lapangan mature.
Namun, Blok ONWJ masih mampu menyumbangkan produksi yang signifikan. Hingga Juli 2017, PHE ONWJ telah mencatatkan produksi minyak sebesar 33.000 barel minyak per hari (BOPD) dan produksi gas bumi sebesar 126.8 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
"Pengembangan Lapangan SP diharapkan berproduksi pada akhir 2018 dan direncanakan mencapai peak production gas bumi sebesar 30 MMSCFD," jelas dia
Adapun produksi dari Lapangan SP akan digunakan untuk kepentingan dalam negeri sehingga dapat menjadi pendorong roda perekonomian industri-industri di sekitar wilayah kerja PHE ONWJ.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News