Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, untuk pembangunan 1,1 juta sambungan rumah tangga tambahan harus merogoh investasi sebesar Rp15,4 triliun. Artinya dengan penghematan Rp936 miliar per tahun, maka diperlukan 17 sampai 20 tahun untuk pengembalian modalnya.
"Jargas tidak bisa dikatakan ekonomis, mengingat untuk membangun 1,1 juta pelanggan tambahan diperlukan total investasi Rp15,4 triliun dan penghematan Rp936 miliar per tahun, artinya dibutuhkan pengembalian modal selama 17 sampai 20 tahun," kata Sudirman di Surabaya, Selasa (3/5/2016).
Sudirman menjelaskan, meskipun pengembalian modal terbilang cukup lama, tapi aspek manfaat yang diberikan dalam pembangunan jaringan gas kota ini sangan besar. Ada manfaat yang bisa dirasakan langsung dari masyarakat dan manfaat bagi anggaran pemerintah.
"Benefit analysis masyarakat akan mendapatkan bahan bakar bersih, kontinyu dan mengurangi ketergantungan impor elpiji," ucap dia.
Selain melalui program jaringan gas, Sudirman menambahkan, saat ini Pemerintah juga terus menggiatkan pembangunan infrastruktur migas lainnya seperti kilang minyak dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) sebagai bentuk pemanfaatan gas bumi.
"Pemerintah mempercepat pelaksanaan konversi BBM ke gas bumi melalui pembangunan SPBG. Saat ini sudah terpasang 55 Unit SPBG. Target hingga 2019 terpasang 173 SPBG (tambahan 118), melalui pendanaan APBN dan BUMN," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News