"Rasanya enggak ada (perubahan harga). Kalaupun ada evaluasi pada 1 Agustus nanti cuma statement saja bahwa tidak ada penurunan atau kenaikan. Angkanya saya tidak tahu, besok (hari ini) kita akan bicara dengan Menteri ESDM," kata Menko Perekonomian Sofyan Djalil di kantornya, Kamis (30/7/2015) malam.
Dirinya menjelaskan, saat ini harga BBM yang berlaku merupakan harga keekonomian, di mana prinsip harga jualnya bergantung pada harga internasional dan kurs. Memang evaluasi bisa dilakukan setiap satu bulan sekali atau bahkan dua kali.
Sofyan menganggap meski kusrs rupiah melemah atas penguatan dolar Rp13.400 per USD membuat Pertamina menanggung kerugian Rp12 triliun, namun kan harga minyak dunia sedang turun di angka USD40-an per barel. Sehingga saling menutupi.
"Iya, ya, ya.. tapi kan ada penurunan crude internasional. Jadi kan kombinasi, penurunan harga crude, pelemahan rupiah, ada kerugian yang artinya kemarin kita tidak mengikuti harga pasar sepenuhnya. Maka ini perlu dikompensasi," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id