Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan Integrasi Pertagas ke dalam PGN ini merupakan rangkaian proses dari pembentukan Holding BUMN Migas. Sementara nilai transaksi tersebut merupakan harga pembelian untuk 2.591.099 lembar saham yang dimiliki oleh Pertamina dalam Pertagas, di mana PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, PT Perta Samtan Gas, dan PT Perta Kalimantan Gas sudah dikeluarkan dari buku Pertagas, sehingga hanya terdapat PT Pertagas Niaga sebagai anak usaha di dalam buku Pertagas.
“Dilakukan dengan cara pengambilalihan saham milik Pertamina pada Pertagas oleh PGN dengan cara dan harga yang disepakati oleh Pertamina dan PGN,” kata Rachmat dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa 3 Juli 2018.
Menurutnya transaksi ini secara langsung memberikan nilai tambah strategis dan meningkatkan daya saing Perseroan. Transaksi tersebut juga akan memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan serta menegaskan komitmen Perseroan untuk berkontribusi pada pembangunan infrastruktur gas nasional.
"Melalui integrasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Perseroan sebagai badan usaha yang terdepan di bidang transmisi dan distribusi gas bumi, menambah nilai portofolio investasi Perseroan dan di masa yang akan datang dapat meningkatkan pendapatan Perseroan," ungkap dia.
Selain itu, integrasi keduanya dapat menjamin portofolio pasokan gas bumi serta gas bumi cair (LNG) dan infrastruktur jaringan pipa gas bumi sehingga tidak tumpang tindih untuk suplai gas ke konsumen.
Adapun proses pengambilalihan saham Pertagas oleh PGN ini telah dilakukan melalui penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA) pada 29 Juni 2018, antara Pertamina yang diwakili Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko, Gigih Prakoso, dengan Direktur Utama PGN Jobi Triananda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id