Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Program 35 Ribu Mw, Menteri ESDM: 25% Harus Bersumber dari EBT

Annisa ayu artanti • 15 Juli 2015 13:19
medcom.id, Jakarta: Perkembangan program pembangkit listrik 35 ribu megawatt (mw) menekankan perimbangan antara bauran energi fosil, gas, dan energi baru terbarukan (EBT). Diharapkan, EBT memiliki kontribusi yang baik.
 
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengaku memberikan porsi sebanyak 25 persen untuk EBT dalam merealisasikan program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu mw tersebut.
 
"35 ribu mw itu 50 persen harus berupa batu bara. Jadi maksimal 50 persen energi primernya batu bara, 25 persen gas, sisanya 25 persen harus diusahakan menggunakan energi primer dari energi terbarukan," kata Sudirman, di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (15/7/2015).

Dari total 35 ribu mw, Sudirman menyebutkan, sekitar seperempat persen yakni 8.500 mw harus menggunakan energi terbarukan. Pasalnya, memang secara kualitas akan menghasilkan energi yang bersih dan polusi rendah. Kemudian secara tren dunia juga mengarah pada penggunaan energi baru terbarukan.
 
"Seperempat dari 35 ribu mw sekitar 8.500 mw harus menggunakan energi baru terbarukan. Mengapa demikian? Karena memang secara kualitas menghasilakan energi bersih. Polusi rendah. Secara tren dunia mengarah ke sana," jelas dia.
 
Pemerintah pun sudah menyiapkan beberapa perbaikan regulasi untuk menarik para investor untuk investasi di sektor ini. Sudirman menyebutkan, seperti tarif, insentif, sit fund, juga matching fund. "Melalui tarif, insentif, sit fund, juga akan ada matching fund dari negara berpartner dengan badan usaha," tutup dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan