Jonan didampingi oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah dan Plt Direktur Utama PLN Djoko Rahardjo Abumanan. Proyek kelistrikan di NTB yang diresmikan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bima 50 MW, PLTMG Sumbawa 50 MW, Gardu Induk (GI) 150 kV Empang 20 mega volt ampere (MVA), GI 70kV-150kV Dompu Extension 60 MVA, GI 70 kV Bima Extension 30 MVA, dan GI 70 kV Bonto Extension.
Kemudian, Tol Listrik Sumbawa yakni Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kV GI Taliwang-Pembangkit Listri Tenaga Uap (PLTU) Sumbawa Barat, dan SUTT 150 kV PLTGM Sumbawa-GI Labuan dan SUTT 150 kV Labuhan-Empang, SUTT 150 kV Empang-Dompu.
Sementara proyek kelistrikan di NTT yang diresmikan yakni PLTMG Maumere 40 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Sita–Borong 2x500 kilo watt (kW) serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Maumere–Ropa–Ende 2x1 mega watt peak (MWp) di Provinsi NTT.
Jonan mengatakan pembangkit-pembangkit baru akan meningkatkan kapasitas penyediaan listrik sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata. Selain itu, dengan beroperasinya Tol Listrik Sumbawa sepanjang 461 kilo meter sirkit (kms) menghubungkan sistem kelistrikan Sumbawa dan Bima.
"Tentu hadirnya infrastruktur kelistrikan ini akan membuat kelistrikan di NTB dan NTT akan semakin andal," kata Jonan, Kamis, 25 Juli 2019.
Keseluruhan pembangkit yang baru dioperasikan ini dapat melistriki kurang lebih 286 ribu kepala keluarga pelanggan listrik 900 volt ampere (VA). Beroperasinya pembangkit listrik di Nusa Tenggara ini berpotensi mengurangi biaya pokok produksi kurang lebih Rp18,02 miliar perbulan dibandingkan jika menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Jonan bilang di NTB, hingga Juni 2019 rasio elektrifikasi telah mencapai 97,9 persen. Beroperasinya infrastruktur-infrastruktur kelistrikan baru ini dapat meningkatkan rasio elektrifikasi mencapai 99 persen di akhir tahun 2019. Kehadiran infrastruktur kelistrikan juga diharapkan dapat mendorong munculnya bisnis dan industri di Pulau Sumbawa.
Sementara untuk di NTT hingga Juni 2019 rasio elektrifikasi telah mencapai 72 persen dan ditargetkan dapat mencapai 90 persen pada akhir tahun 2019.
"Jadi tolong dibantu supaya semua saudara-saudara kita bisa menikmati listrik. Masa sudah 74 tahun merdeka ada yang belum menikmati listrik," tutur dia.
Hal tersebut diamini oleh Djoko. Djoko optimis rasio elektrifikasi di NTB dan NTT akan mencapai target yang telah ditentukan.
"Kami terus bekerja dan optimis bisa mencapai target. Untuk NTB mencapai 99 persen dan NTT 90 persen untuk RE di tahun 2019," ucap Djoko.
Sementara itu, Zulkieflimansyah berharap dengan diresmikannya 16 proyek ini akan membuat sistem kelistrikan di wilayahnya makin baik.
"Mudah-mudahan dengan diresmikannya proyek infrastruktur kelistrikan ini tidak ada lagi persoalan listrik di NTB dan Pulau Sumba," tutur dia.
PLN dan Pemprov NTB Beri Bantuan Sambungan Listrik Gratis
Pada kesempatan ini PLN melalui program PLN Peduli memberikan bantuan sambungan listrik gratis kepada 1.000 rumah tangga tidak mampu. Sementara Pemerintah Provinsi NTB juga memberikan hibah berupa sambungan listrik gratis kepada 950 rumah tangga tidak mampu. Bantuan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan RE di NTB.
"Kami ingin seluruh masyarakat dapat terlistriki, saat ini kami bisa bantu untuk di NTB sendiri ada 1.000 rumah tangga tidak mampu. Semoga ini bermanfaat bagi masyarakat dan dapat mendorong peningkatan rasio elektrifikasi," jelas Djoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News