Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Achmad Bambang mengatakan sejak Oktober, November, dan Desember harga minyak dunia terus anjlok dikisaran USD30 per barel, akan tetap perusahaan pelat merah mencatat keuntungan penjualan BBM subsidi sebesar 1,4 persen dari margin kotor.
"Jadi saya katakan 2015 akibat tertolong Oktober, November, dan Desember solar untung, premium juga untung," kata Achmad Bambang saat bertemu dengan wartawan di SPBU Coco 31.102.02, Jalan Abdul Muis, Jakarta, Rabu (17/2/2016).
Achmad Bambang mengatakan, selama anjloknya harga minyak dunia saat ini, dalam bisnis hilirisasi BBM subsidi perseroan malah meraup keuntungan. Meskipun tidak terlalu besar, tapi menurutnya ini suatu keuntungan.
"Sebetulnya untuk BBM subsidi Pertamina punya margin 1,4 persen. Ada untung. Untung tidak rugi," ucap dia.
Sedangkan untuk BBM nonsubsidi, Achmad Bambang menambahkan, perusahaan pelat merah ini mencatat keuntungan sebesar 2,8 persen.
"Harusnya untung lima persen hingga sepuluh persen karena Jawa Madura Bali (Jamali) rugi, jadi tergerus marginnya jadi tinggal 2,8 persen. Yang Pertamax naik Pertalite naik. Dari total BBM nonsubsidi margin kotor 2,8 persen. Alhamdulillah masih ada untung. Tiga bulan harga turun," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News