Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan berdasarkan hitung-hitungan tersebut nilainya di bawah USD1,5 miliar. Budi mengatakan valuasi yang dilakukan berdasarkan harga saham yang berlaku di market.
"Kita sudah hitung angkanya enggak segitu. Tapi belum bisa share. Valuasinya kan sebenarnya gampang, kan di market ada mekanisme yang cukup fair untuk hitung valuasi perusahaan," kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 8 Juli 2019.
Budi mengatakan Inalum siap untuk mengambil alih 20 persen saham Vale. Namun, Budi melanjutkan, pihaknya tentu menunggu penugasan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Kalau ditugaskan kita mau, kita siap," tutur mantan Direktur Untuk Bank Mandiri ini.
Terkait dengan pendanaan, dirinya bilang akan berasal dari ekuitas dan pinjaman. Saat ini ekuitas Inalum mencapai Rp100 triliun dan dana tunai (cash) sebesar USD20 triliun.
Sebelumnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan siap dari sisi keuangan apabila ditugaskan untuk mengambil alih divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar 20 persen.
Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu jawaban dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait divestasi tersebut.
Fajar mengatakan jika Kementerian ESDM telah memerintahkan BUMN untuk mengambil alih dan dianggap sebagai divestasi maka pihaknya akan menyuruh Inalum untuk menggarap penugasan tersebut.
Terkait keuangan Inalum yang juga baru menyelesaikan divestasi PT Freeport Indonesia sebesar USD3,85 miliar, Fajar mengatakan anak usahanya tersebut masih sanggup.
"Kita tinggal tunggu dari ESDM. Kalau ESDM sudah akui untuk divestasi, nanti BUMN tugasi Inalum. Insyaallah keuangannya bisa," ucap Fajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id