"Pemerintah kan targetkan 35 ribu mw. Kami harus cari akal bagaimana supaya bisa cepat. Makannya kita lelang primary energinya," kata Direktur Pengadaan dan Energi Primer, Amin Subekti, di Kantor Pusat PLN, Jalan Trunojoyo Blok M I, Jakarta, Rabu (1/4/2015).
Dia menambahkan, dalam rencana tersebut, tidak hanya energi primer saja yang akan dilelangkan, tetapi juga transportasi beserta infrastrukturnya.
"Ini kombinasi, yang dilelang itu adalah pasokan gas, transportasi, dan infrastrukturnya, jadi fasilitas regasifikasi yang ada di power plant itu juga dilelang," jelas dia.
Lebih lanjut, jelas Amin, target lelang ini akan selesai pada empat sampai lima bulan ke depan. Setelah proses market consultation, pengumuman RFT, dan pengajuan proposal.
"Targetnya kita sudah umumkan, estimasi empat sampai lima bulan dari sekarang sudah selesai proses lelang," ujar dia.
Dia menambahkan, bagi yang menjadi pemenang atas lelang ini harus mempunyai pasokan LNG yang terjamin. "Iya, dia harus punya pasokan LNG yang sudah secure," tambah dia.
Sebagai informasi, PLTG yang akan dibangun oleh PLN berlokasi di delapan wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Delapan lokasi tersebut, LNG yang dibutuhkan sekitar 50 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Selain itu, 14 lokasi di sulawesi dan 10 lokasi di Nusa Tenggara juga akan dibangun sesuai Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2015-2024 dengan pasokan LNG sebesar 120 mmscfd dan 60 mmscfd.
Lelang ini ditujukan kepada perusahaan atau konsorsium perusahaan nasional maupun internasional dari negara yang punya hubungan diplomatik dengan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News