"Jangka pendek sudah disepakati. Pertama soal Petral, kedua soal transparasi hitungan BBM," ucap anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Agung Wicak, saat ditemui usai rapat perdana di Gedung Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/11/2014) malam.
Terkait masalah Petral, Agung mengungkapkan bahwa pihaknya akan membongkar proses lelang minyak mentah. "Bagaimana dilakukannya (proses lelang), siapa yang ikut, siapa di belakangnya, harganya berapa, harga dunia saat itu berapa, untungnya jadi berapa, negara harus tanggung berapa, itu harus dibuka," papar dia.
Menurut Agung, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang berada di Singapura ini sebenarnya bisa berjalan dengan baik jika dipegang oleh figur yang tepat. Hal ini juga yang sempat dilakukan oleh Kementerian ESDM dan pemerintah untuk mencari sosok yang tepat pada Pertamina dan Petral agar dapat menguntungkan bagi negara.
"Kalau bahasanya Bang Faisal (Basri), kalau kita buka seterang-terangnya, maka yangg namanya transaksi gelap-gelap itu bisa keliatan. Saat ini tak kelihatan, makanya kita akan buka," pungkas dia.
Sebagai informasi, Pertamina Energy Tranding Ltd (Petral) dianggap telah merugikan negara karena tender minyak yang dilakukan oleh Petral dianggap tidak memberi dampak yang berarti untuk energi negara sendiri. Sedangkan pengkajian tersebut, Tim Reformasi akan merekomendasikan akan dibawa kemana Petral ini nantinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News