Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, Indonesia mempunyai lembaga yang dapat diajak kerja sama untuk menyelesaikan masalah keterlambatan pembangunan proyek di sektor energi, yaitu BPPT.
"Bagi ESDM, ini adalah salah satu jalan keluar. Ini salah satu evaluasi kita di mana proyek terlambat itu karena enginering perencanaan. Kita punya lembaga semacam BPPT yang bisa kita berdayakan," kata Sudirman, saat menghadiri penandatanganan kerja sama Pertamina dan BPPT, di Kantor BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (10/8/2015).
Sudirman menjelaskan, berjalannya kesepakatan ini sudah sesuai dengan arahan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla. "Pak Wapres sudah berikan arahan. Gunakan semaksimal mungkin dan fokus pada beberapa bidang termasuk energi. Jadi kita mau dalami potensi BPPT seperti apa. Kemudian fokus utama di infrastruktur, listrik, dan energi baru terbarukan," jelas dia.
Konkritnya, Sudirman menyebutkan, bersama BPPT akan merencanakan project plan seperti studi kelayakan dan Front End Engineering Design (FEED). Sehingga, pada Oktober 2015 nanti sudah bisa mulai dilelangkan.
"Sekarang ini bersama BPPT akan rencanakan project plan. Enginering-nya disiapkan sehingga pada oktober sudah bisa lelang untuk 2016," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News