Ilustrasi (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
Ilustrasi (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)

PGN Ditugasi Rampungkan Jaringan Pipa Gas Natuna-Pulau Pemping di 2017

Annisa ayu artanti • 10 Agustus 2016 08:52
medcom.id, Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberi tugas kepada PT Perusahaan Gas Negara (PGN) (Persero) Tbk untuk bisa menyalurkan gas di bagian barat Natuna ke Pulau Pemping, Kepulauan Riau pada 2017.
 
Hal itu sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 6105 K/12/MEM/2016 tentang Penugasan Kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk  Dalam Pembangunan dan Pengoperasian Pipa Gas Bumi dari Pipa West Natuna Transportation ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau yang dikeluarkan 19 Juli 2016 lalu.
 
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja menyampaikan, dalam aturan itu pembangunan dan pengoperasian pipa gas bumi dari pipa West Natuna Transportation System (WNTS) ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau beserta infrastruktur pendukungnya ditugaskan kepada PGN.

Sebelum menugaskan PGN, Wirat mengakui, pilihannya adalah menugaskan PGN dan PLN. Namun karena berbagai pertimbangan pemerintah memutuskan untuk menugaskan PGN. Diharapkan PGN bisa bekerja dan menjalankan tugas sesuai harapan.
 
"Opsinya dibangun premiere, PLN, atau PGN. Kalau dibangun PLN nanti akan dedicated untuk PLN, kalau industri butuh tidak bisa pakai. Kalau premiere, di 2028 kontraknya habis, tol fee (biaya transportasi gas) akan menjadi tinggi. Maka kita tawarkan ke PGN saja," jelas Wirat, di Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, seperti beritakan Rabu (10/8/2016).
 
Selain itu, tambah Wirat, dengan menugaskan PGN maka sistemnya akan menjadi akses terbuka. Semua bisa menggunakan gas tersebut mulai dari listrik, industri, dan rumah tangga. "Tawaran PGN adalah kami tugaskan harga pembangunan ini, PLN bisa melihat dan sistem open book berapapun lelangnya. Awalnya PLN yang hanya alirkan gas," ucap dia.
 
Wirat menargetkan proyek ini akan selesai sebelum akhir 2017 dan akan mengaliri 40 juta kaki kubik gas dari Lapangan Gajah Baru. Pipa tersebut dibangun sepanjang lima kilometer dengan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD89 juta.
 
Selain akan menyalurkan gas ke pulau Pemping, masih kata Wirat, manfaat dari jaringan pipa gas ini adalah gas akan dirasakan di Pulau Batam. Karena dapat terkoneksikan ke berbagai wilayah maka pipa ini merupakan salah satu infrastruktur strategis untuk ketahanan energi nasional.
 
"Pipa jumper ini koneksikan WNTS dan bisa koneksikan ke Batam. Pipa ini sangat strategis untuk ketahanan nasional karena gas dari Natuna bisa langsung dialirkan," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan