Penandatanganan head of agreement (HoA) dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan President and CEO Saudi Aramco Amin al-Nasser dan disaksikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Refinery Unit IV Cilacap.
Dwi mengatakan upgrading RU IV Cilacap memungkinkan kilang terbesar di Indonesia tersebut memiliki keekonomian yang meningkat melalui tiga parameter kunci, yaitu peningkatan kapasitas total crude distillate unit (CDU) dari sekitar 345.000 barel per hari menjadi 370.000 barel per hari, kompleksitas kilang meningkat dari tiga menjadi sembilan dan peningkatan hasil produksi dengan nilai tinggi dari semula sekitar 73 persen menjadi 96 persen.
Ekspansi yang dilakukan melalui RDMP terdiri dari tiga bagian, yaitu unit primary melalui revamping pada CDU II dan maksimalisasi CDU I, unit secondary dengan revamping RFCC dari kapasitas 62.000 barel per hari menjadi 81.000 barel per hari dan pemasangan hydro cracker unit baru berkapasitas 43.000 barel per hari.
Selain itu, unit petrokimia dengan peningkatan menonjol pada produksi paraxylene dari 280.000 barel per hari menjadi 485.000 barel per hari dan pembangunan pabrik produksi polypropylene terbaru untuk naikkan produksi polypropylene menjadi 153.000 kilo ton per tahun.
"Untuk seluruh kegiatan tersebut kami perkirakan akan menelan investasi sekitar USD5,5 miliar. Proyek ini ditargetkan tuntas dan beroperasi pada 2021," kata Dwi di Refinery Unit IV Jalan Letjen MT Haryono, Tegalrejo, Cilacap, Kamis (26/11/2015).
Setelah penandatanganan HoA, Pertamina dan Saudi Aramco akan melaksanakan site preparation dan basic engineering design pada tahun depan. Apabila front end engineering design (FEED) dapat tuntas pada 2017, dan EPC dimulai pada 2018, maka diharapkan upgrading Refinery Unit IV CIlacap akan tuntas dan beroperasi pada akhir 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id