Blok Mahakam -- FOTO ANTARA/Yudhi Mahatma
Blok Mahakam -- FOTO ANTARA/Yudhi Mahatma

Pemerintah Minta Signature Bonus Besar Atas Blok Mahakam

Annisa ayu artanti • 28 November 2015 10:49
medcom.id, Jakarta: Pemerintah menilai Blok Mahakam masih memiliki potensial ekonomi yang tinggi. Oleh karena itu, Pemerintah menginginkan bonus tanda tangan (signature bonus) yang maksimal yakni sekitar USD25 juta sampai USD55 juta.
 
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Kementerian ESDM, Djoko Siswanto menjelaskan, bonus tanda tangan ini akan dibayarkan PT Pertamina (Persero) sebagai operator Blok Mahakam mulai 1 Januari 2018.
 
"Blok ini sudah berproduksi dan produksinya besar. Jadi Pemerintah layak dapat (bonus tanda tangan) yang besar," kata Djoko, seperti dikutip dari laman Kementerian ESDM, Jakarta, Sabtu (28/11/2015).

Menurutnya, angka bonus tanda tangan itu sudah dikaji sebelumnya oleh tim kajian Blok Mahakam. Di mana hasil keputusannya telah menetapkan angka tersebut merupakan angka yang pas untuk Blok tersebut.
 
Djoko juga mengungkapkan, Pemerintah menginginkan bonus ini menjadi bonus terbesar dalam sejarah kontrak kerja sama migas di Indonesia.
 
Berdasarkan data Ditjen Migas bonus tanda tangan terbesar yang diterima pemerintah saat ini berasal dari Blok Semai V yang kontraknya ditandatangani pada2008 dan dikelola oleh Amerada Hess sebesar USD40 juta.
 
Sementara untuk blok migas lainnya yang bonus tanda tangannya cukup besar yaitu Blok Kasuri sebesar USD19 juta, Blok Arguni I sebesar USD25 juta dan Blok West Aru II sebesar USD15 juta, serta Blok Siak sebesar USD20 juta.
 
Sebagaimana diketahui, Pemerintah telah memberikan pengelolaan atas Blok Mahakam kepada Pertamina dengan hak 100 persen. Pertamina, dapat melakukan share down kepada pihak lain yang menurutnya dapat memberi manfaat paling banyak 30 persen.
 
Kontrak Kerja Sama (KKS) Wilayah Kerja Mahakam ditandatangani pada 6 Oktober 1966 dan berakhir 30 Maret 1997. Kontrak kemudian diperpanjang pada 11 Januari 1997 dan berakhir pada 31 Desember 2017.
 
WK ini memiliki luas 2.7538,51 kilometer persegi. WK Mahakam mulai produksi pertama kali pada 1974 dengan rata-rata produksi tahunan 17.747,59 MMSCFD untuk migas dan kondensat sebesar 69.186 BOPD.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan