Fahmy menduga MRC adalah dalang yang menjalankan segala usaha perusahaan GER. "Tim anti-mafia migas menduga pemilik PT GER adalah MRC. Walaupun namanya tidak tercantum dalam struktur organisasi perusahaan. Tapi kami menduga ia di balik layar usaha GER," ujar Fahmy Radhi pada Metrotvnews.com, di Yogyakarta, Jumat, 13 November.
Dugaan ini muncul dari pengakuan banyak pihak saat tim anti-mafia migas melakukan kajian. "Banyak orang mengatakan R ada di balik semua itu (permainan mafia migas PT GER). Beberapa sumber kami di Petral juga mengarah pemain utama mafia migas di GER adalah R," jelasnya.
Ia meyakini sepak terjang R cukup agresif. Dirinya menduga, R adalah orang yang selama ini mengatur anak-anak perusahaan GER untuk menyuplai dan menjual minyak ke Pertamina.
Ia menambahkan, selama ini MRC tak pernah tersentuh hukum karena sulitnya melacak keterlibatannya dalam GER. "Jejak dia tak pernah tertulis dalam struktur organisasi perusahaan-perusahan GER," kata Pengamat Energi dari UGM ini.
Namun ia yakin jika hasil audit forensik Pertamina dibawa ke KPK, maka keterlibatan MRC bisa terlacak. "Kalau hasil audit itu diteruskan ke KPK maka bisa menangkap pihak-pihak yang ada kaitannya dengan R. Dari pihak-pihak itu bisa ditanyakan peran R," tuturnya.
Sebelumnya, Fahmy menduga PT GER adalah perusahaan di balik mahalnya harga jual minyak ke Pertamina melalui Petral. GER adalah pihak yang membuat rantai penjualan minyak menjadi panjang sehingga memahalkan harga minyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News